Inidianews.com-Seorang pegawai BRILink Siti Fatimah (21 tahun) akhir mengaku kalau sekenario upaya penggelapan uang ditempatnya bekerja Agen BriLink pemilik counter, Abdurrahman Bin Bustomi ada perampokan hanyalah rekayasa.
Siti Fatimah tidak bekerja sendri , ternyata bekerjasama rekannya yang sempat disebut-sebut kekasihnya Nur Kholis (22 tahun), Siti kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Kasus ini bermula pada Senin malam, 14 April 2025, sekitar pukul 20.25 WIB.
Polsek Tanjung Raja menerima laporan adanya dugaan pencurian dengan kekerasan (Perampokan Red) di sebuah counter BRILink di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II, Kelurahan Tanjung Raja Barat, Kabupaten Ogan Ilir.
Laporan itu menyebut bahwa pelaku tak dikenal masuk ke dalam ruko saat terjadi pemadaman listrik, menyerang Siti Fatimah dengan kayu, lalu membawa kabur koper berisi uang.
Namun, setelah dilakukan penyelidikan mendalam oleh Unit Reskrim Polsek Tanjung Raja bersama Satreskrim Polres Ogan Ilir, kebohongan Siti Fatimah terungkap. Berdasarkan hasil rekaman CCTV dan interogasi intensif, Siti akhirnya mengaku bahwa kejadian yang ia laporkan adalah rekayasa belaka.
“Pelaku mengakui telah mengirim uang milik korban secara bertahap ke sebuah rekening atas nama Zefri, dengan total nilai mencapai Rp 297 juta. Uang tersebut digunakan untuk investasi bodong lewat aplikasi bernama Aspire,” jelas Kapolsek Tanjung Raja, AKP Zahirin.
Aksi manipulatif tersebut dilakukan Siti karena takut dan merasa bersalah setelah kehilangan uang milik korban, Abdurrahman Bin Bustomi (34 tahun), pemilik usaha BRILink tempat ia bekerja. Modusnya, Siti berusaha menutupi perbuatannya dengan berpura-pura menjadi korban pencurian.
Barang bukti yang diamankan polisi dalam kasus ini antara lain uang tunai Rp120.000, satu tas jinjing, satu tas koper, sebatang kayu sepanjang 30 cm, dan satu unit handphone Poco C65. Kini, baik Siti Fatimah maupun rekannya Nur Kholis telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana penggelapan atau penipuan.
Polisi masih terus melakukan pendalaman terhadap aliran dana yang ditransfer ke aplikasi Aspire dan kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat.(01)